Senin, 10 Maret 2014

Betapa Berharganya Wanita



Wanita begitu sangat berharga. Banyak yang terkagum-kagum dengan kaum Hawa. Banyak kelebihan yang dimilikinya. Tapi, banyak pula wanita yang tak menyadari itu dan merendahkan derajatnya. Seperti apa?

--------------------------------

DENTUMAN sound system mengalun dari sebuah warung remang-remang di kawasan pesisir pantai. Lampu temaram berwarna-warni berkedip-kedip laksana lampu disko. Bau minuman beralkohol rendah tercium anyir menusuk hidung. Kepulan asap rokok menggulung-gulung mengisi setiap sisi ruang, memedihkan mata.
Pakaiannya minor. Pantatnya yang bahenol hanya ditutup kain sejengkal. Belahan dadanya terlihat jelas. Rambut lurusnya dibiarkan terurai. Pipi mulusnya seakan tak pernah lepas dari sapuan bedak tipis. Bibir tipisnya merekah, meski tanpa lipstik. Senyumnya selalu dikulum. Garis wajahnya terpancar ceria.
Tak terhitung kali, lawan jenisnya menggoda. Senyum terus dikulum kepada setiap mata jalang yang memandangnya. Seakan mereka hendak ia santap untuk memuaskan nafsu berahinya.
Ia seakan tanpa celah. Meski hanya punya dua tangan, namun mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan. Punya pelukan yang dapat meyembuhkan sakit hati dan keterpurukan. Semua itu hanya dengan dua tangan. Meski itu terlihat tak mungkin, tapi itulah nyatanya. Dia dapat mengatasi beban lebih dari lawan jenisnya.
Bila diamati lebih detail, sejatinya ia terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban. Meski sejatinya ia mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari. Oh, ternyata di balik pandangan lelah dan rapuh itu ada air mata yang begitu ajaib. 
Dengan air mata dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan. Dia mempunyai kekuatan mempesona lawan jenisnya yang terlihat sangat kekar sekalipun. Bahkan dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri. Dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan.
Dia berkorban demi orang yang dicintainya, dia mampu berdiri melawan ketidakadilan, dia menangis saat melihat anaknya jadi pemenang, dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia. Dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran. Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka. Cintanya tak bersyarat. Hanya ada satu yang kurang darinya, Wanita sering lupa betapa berharganya dia. (ind)

0 komentar:

Posting Komentar