Musim buah, juga membuat makin menjamurnya pedagang kaki lima yang berjualan buah. Salah satunya di sepanjang Jalur Pantura, Kota-Kabupaten Probolinggo. Para pedagang ini pun banyak yang beradu kreativitas untuk menggaet pembeli.
“Buah naga
5 kilogram Rp 10.000 semua, bebas pilih.”
KALIMAT itu
terpajang pada sebuah papak reklame milik salah satu pedagang buah naga di
Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Reklame ini dipasang tak jauh dari
dua pemuda yang bekerja sama itu dalam menjual buah naga. Sekilas, tidak ada
yang salah dalam kalimat tersebut.
Adanya pengumuman ini juga mampu
menyedot banyak warga untuk mendekat. Bahkan, banyak pengendara motor yang rela
balik arah setelah melihat adanya reklame ini. Mereka sama-sama penasaran dan
hendak membeli. Di pedagang lain, harga buah naga ‘super’ masih sekitar Rp
5.000 per kilogram. Ada yang Rp 10.000 per 3 kilogram, namun buahnya
kecil-kecil.
Nah, ini 5
kilogram Rp 10.000 bebas milih. Tentu penawaran ini sangat menarik. Tak heran
bila banyak warga rela balik arah. Menghampiri si penjual. Namun, mereka harus
kecewa. Karena, isi dari reklame pedagang buah ini ternyata tak sesuai
kenyataan.
Nyatanya, di pedagag itu ada tiga
tumpukan buah naga. Mulai dari ukuran kecil, sedang, dan besar. Nah, buah naga
yang 5 kilogram Rp 10.000 itu ternyata yang berada di tumpukan paling kecil.
Yang berukuran sedang 4 kilogram Rp 10.000 dan yang besar Rp 10.000 dapat 3
kilogram. Nah, ini yang salah yang pasang iklan, apa pembelinya ya?
Satu lagi. Model ini banyak
ditemukan juga di pedagang buah. Salah satunya tulisan begini. Duku Rp 8.000.
Hanya begitu. Tidak lanjutannya per kilogram atau per berapa. Tapi, jangan
buru-buru berhenti dan langsung pesan berapa kilogram. Tanya dulu yang jelas,
Rp 8.000 itu berapa kilogram.
Dari sana, akan diketahui. Bisa
dipastikan Rp 8.000 bukan per kilogram. Melainkan per setengah kilogram. Tapi,
bila beli satu kilogram bisa Rp 15.000. Itupun untuk duku yang kualitasnya
mulai menurun. Bila mau yang lebih bagus, antara Rp 20.000 per kilogram sampai Rp 25.000 per kilogram. Yang ada bandrolnya hanya yang Rp 8.000 per
kilogram. Selain itu, sejumlah pedagang memilih menjelaskannya secara lisan.
Nah, membeli atau tidak, keputusan di tangan Anda. (*)
0 komentar:
Posting Komentar