RIBUAN santri Pesantren Zainul
Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, terlihat berbaris
rapi di jalan depan pesantren. Mereka menunggu kedatangan salah satu pengasuh
pesantren, K.H. Ahsan Qomaruzzaman yang baru datang dari menunaikan ibadah haji,
Kamis (22/08/2019) pukul 13.00 WIB.
Sejumlah pengurus pesantren, dewan asatidz, dan
anggota Majlis Hasbana memilih berkonvoi mengiringi rombongan yang dikawal polisi. Rombongan ini
disambut keluarga pesantren di halaman kediaman Pengasuh Pesantren, K.H. Moh.
Hasan Mutawakkil Alallah.
Di sana, telah menunggu keluarga besar K.H. Ahsan
Qomaruzzaman. Termasuk ayahandanya, K.H. Moh. Hasan Saiful Islam. Pengasuh
Majlis Sholawat Hasbana ini pun mendapatkan pelukan dari Kiai Saiful Islam dan
sejumlah saudaranya. Selanjutnya, K.H. Ahsan Qomaruzzaman dikawal keluarga
besar pesantren dan masyarakat menuju Masjid Al-Barokah Genggong diiringi drum band SD Zainul Hasan dan MI Zainul
Hasan.
Sebelum memberikan sambutan Nun Aka -panggilan akrab
K.H. Ahsan Qomaruzzaman- berziarah ke makam Almarhum K.H. Moh. Hasan. Di hadapan
ribuan santri, Nun Aka banyak bercerita selama berada di Makkah dan Madinah. “Terima
kasih atas penyambutan keluarga dan santri. Semoga perkumpulan ini menjadi
lantaran berkumpulnya kita di akhirat,” ujar Nun Aka mengawali sambutannya.
Ia mengaku, pada 2013 saat melaksanakan umrah
pernah berdoa di makam Rasulullah SAW. Beliau memohon agar bisa melaksanakan
umrah dan langsung berhaji. “Saya berdoa di hadapan astah Rasulullah agar bisa menunaikan
ibadah umrah dan langsung haji,” ujarnya.
Setahun berikutnya, pada 2014, Nun Aka mengaku ke
astah Almarhum K.H. Sholeh Nahrawi alias Nun Kalim. Di sana, beliai bertawassul
dan membaca sejumlah wiritan lalu bertanya kepada Nun Kalim, kapan bisa menunaikan
ibadah haji. Ternyata, ada suara gaib yang menjawab pertanyaannya. “Seperti ada
suara yang mengatakan lima tahun lagi,” kenang Nun Aka.
Mendapati itu, Nun Aka mengaku sempat tidak
percaya dengan suara tersebut. Apalagi, pada saat itu, bila mendaftar hendak
berhaji, harus nunggu sekitar 20 tahun baru bisa berangkat. Sedangkan, dirinya
belum mendaftar. “Ini betul-betul panggilan Allah SWT, saya bisa melaksanakan
ibadah umrah dan haji di tahun 2019 ini,” ujarnya.
Sebagaimana sering diceritakan, Almarhum Nun Kalim
di masa hidupnya dikenal memiliki banyak karomah. Salah satunya menebak orang
yang akan menunaikan ibadah haji. Bila Nun Kalim telah menulis nama seseorang
dengan embel-embel haji, orang tersebut benar-benar bisa menunaikan ibadah
haji. (*)
0 komentar:
Posting Komentar