PERINGATAN Hari
Santri Nasional (HSN) 2019, menjadi ajang bagi santri Pesantren Zainul Hasan
Genggong, yang tergabung dalam Perguruan Silat Pagar Nusa dan Gasmi. Selasa (22/10),
mereka menggelar atraksi, menunjukkan kemampuannya dalam ilmu bela diri.
Atraksi
dilakukan oleh dua perguruan silat di bawah naungan Pesantren Zainul Hasan.
Yakni, Gasmi Saiful Islam dan Pagar Nusa Ibnu Alwan. Mereka menampilkan sejumlah
atraksi berbahaya yang membuat penonton berdecak kagum.
Diawali
duduk melingkar, para pendekar dengan menyaksikan seorang pendekar menunjukkan
keahliannya bermain golok. Atraksi kedua, ada dua pesilat perempuan juga tak kalah
menyeramkan. Pertarungan mereka yang sama-sama memegang golok mampu memukau para
penonton.
Penonton
kemudian dibikin tegang ketika para pendekar memulai atraksi berbahaya. Di
antaranya, berjalan di atas pedang sambil menjilati obor, menusukan jarum pada
dua lengannya, berbaring di atas sisir paku dan ditutupi dengan sisir paku.
Ada
juga atraksi memotong sayuran menggunakan pedang yang diletakkan di atas perut seorang
pendekar. Serta, menahan papan yang menjadi landasan motor trail hingga menahan
hantaman batu yang dipukul dari atas dada. “Saya senang dan bangga bisa tampil
di depan para santri, teruutama para ashabul bait Pesantren Genggong,” ujar
salah seorang peserta atraksi, Alvian.
Wakil
Kepala Biro Kepesantrenan Pesantren Zainul Hasan Genggong Abdul Wafi Haris
mengatakan, HSN 2019 menjadi ajang santri beradu kreativitas. “Atraksi para
pesilat ditampilkan agar perayaan Hari Santri Nasional di Genggong tidak monoton,
menghibur, dan memacu kreativitas santri,” ujarnya.
Ketua I Komisariat Pagar Nusa Genggong K.H. Ahsan
Habibifillah, mengatakan adanya atraksi ini ingin menunjukkan bahwa sesuatu yang
di luar nalar manusia itu bisa terjadi, karena kebesaran Allah subhanahu wata'ala. “Tanpa izin Allah,
maka semua akan sia-sia,” ujarnya. (*)
0 komentar:
Posting Komentar